Madrasah Hebat Bermartabat

مِنْ رِجَالِ الْإِسْلَامِ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ



Diantara Tokoh -tokoh Islam adalah Umar bin Khotthob RA


كَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ رَجُلًا سُجَّاعًا عَادِلًا, أَصْبَحَ الْخَلِيْفَةَ الثَّانِيَ بَعْدَ وَفَاةِ أَبِيْ بَكْرِ نِالصِّدِّيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَهُوَ يُحِبُّ الْمُسْلِمِيْنَ وَيَعْمَلُ عَلَى رَاحَتِهِمْ.

Umar bin Khotob RA adalah tokoh yang pemberani lagi adil, beliau menjadi kholifah kedua setelah wafatnya Abu Bakar As-Shiddiq RA. Beliau mencintai kaum muslimin dan bekerja untuk ketenangan mereka.



وَفِيْ إِحْدَى اللَّيَالِيْ خَرَجَ عُمَرُ يُرِيْدُ أَنْ يَتَفَقَّدَ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ,  كَانَ الْبَرْدُ شَدِيْدًا فِى تَلِكْ اللَّيْلَةِ, شَاهَدَ عُمَرُ نَارًا فِى الطَّرِيْقِ فَأَسْرَحَ إِلَيْهَا وَعِنْدَ مَا اقْتَرَبَ مِنَ النَّارِ رَأَى امْرَأَةً تَجْلِسُ هِيَ وَأَطْفَالُهَا حَوْلَ قِدْرٍ عَلَى النَّارِ وَكَاَن الْأَطْفَالُ يْبْكُوْنَ وَيَصْرَخُوْنَ. إِقْتَرَبَ عُمَرُ مِنَ الْمَرْأَةِ وَقَالَ لَهَا: اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ . ثُمَّ سَأَلَهَا: لِمَاذَا يَبْكِيْ هٰؤُلَآءِ الْأَطْفَالُ؟ فَأَجَبَتْهُ، إِنَّهُمْ جَائِعُوْنَ, قَالَ لَهَا: وَمَاذَا فِى الْقِدْرِ؟ قَالَتْ: فِيْهِ مَاءٌ يَغْلِيْ يَسْتَمِعُ الْأَطْفَالُ إِلَى صَوْتِهِ فَيَنَامُوْنَ.

Pada suatu malam, Umar keluar hendak mengontrol keadaan kaum mulsimin. Malam itu adalah malam yang sangat dingin. Di jalan Umar menyakasikan api kemudian dia bergegas menuju api tersebut dan ketika ia sudah dekat dari api, Umar melihat seorang perempuan sedang duduk bersama anak-anaknya di sekitar panci yang berada di atas api. Anak-anak tersebut sedang menangis dan menjerit-jerit. Umar sudah dekat dari perempuan itu dan dia berkata,”Assalaamu ‘alaikum.” Kemudian Umar bertanya kepadanya,” Mengapa anak-anak itu menangis?” Kemudian perempuan itu menjawab,”Sesungguhnya mereka dalam keadaan lapar.” Umar bertanya,”Apa yang ada dalam panci?” Perempuan itu berkata,”Di dalam panci ada air yang dimasak. Anak-anak mendengar suaranya kemudian mereka tidur.”

إِنْطَلَقَ عُمَرُ إِلَى بَيْتِ الدَّقِيْقِ وَأَحْضَرَ دَقِيْقًا وَزَيْتًا.  فَتَحَ عُمَرُ الْقِدْرَ وَصَبِّ فِيْهِ الدَّقِيْقَ وَالزَّيْتَ وَأَخَذَ يُحَرِّكُ الدَّقِيْقَ وَعِنْدَمَا نَضِجَ طَلَبَ مِنْهَا طَبَقًا فَصَبَّ فِيْهِ الطَّعَامَ ثُمَّ طَلَبَ مِنْهَا أَنْ تُطْعِمَ أَطْفَالَهَا. أَكَلَ الأْطْفَالُ حَتَّى شَبِعُوْا ثُمَّ أَخَذُا يَضْحَكُوْنَ وَيَلْعَبُوْنَ حَتَّى يَنَامُوْا. شَكَرَتِ الْمَرْأَةُ عُمَرَ وَقَالَتْ لَهُ: جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا.

Umar pergi menunju rumah penyimpanan gandum dan menghadirkan gandum dan minyak (kepada perempuan itu). Umar membuka panci, menuangkan gandun dan minyak ke dalam panci dan menggerakkan gandum. Ketika gandun telah matang, Umar meminta rantang kepada perempuab itu, lalu menuangkan makanan di dalamnya, kemudian Umar meminta perempuan itu untuk memberikan makanan kepada anak-anaknya. Anak-anak itu makan sehingga kenyang, kemudian mereka tertawa dan bermain sehingga mereka tidur. Perempuan itu berterima kasih kepada Umar, di berkata,”Semoga Allah membalas Anda dengan balasan kebaikan yang banyak.”

Sumber: Dirjenpendis Kemenag RI, Buku Siswa bahasa Arab Kelas XII, Kurikulum 2013.


Share:

Tidak ada komentar:

PPDB ONLINE 2023

PENDAFTARAN SISWA BARU KLIK>>> bit.ly/PPDB_MADAMA_2023

Recent Posts